Apa itu chikungunya? Anda mungkin sering mendengar tentang penyakit chikungunya, tetapi tidak benar-benar tahu tentang penyakit tersebut. Jadi, chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes.
Virus ini dapat menyebabkan demam tinggi, nyeri sendi yang parah, ruam kulit, dan gejala lainnya yang mengganggu kesehatan. Meskipun chikungunya jarang fatal, namun gejala yang ditimbulkannya bisa sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Untuk lebih lengkap lagi mari kita telusuri lebih jauh tentang chikungunya, gejalanya, penyebab, dan lainnya.
Apa itu Chikungunya? Simak Penjelasannya
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, apa itu chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui nyamuk yang bisa menyebabkan demam secara tiba-tiba, kemudian diikuti dengan nyeri sendi yang parah. Tentu ada juga beberapa gejala lain, termasuk merasa kelelahan, sakit kepala, nyeri pada otot, serta ruam.
Tanda dan gejala dari penyakit yang satu ini bisa muncul dalam dua hingga 7 hari setelah digigit nyamuk dan mulai terinfeksi. Sejauh ini memang belum ada vaksin untuk bisa mencegah demam chikungunya dan belum ada pengobatan antivirus yang efektif digunakan. Penyakit yang satu ini penyebarannya terbatas dan jarang memberikan dampak komplikasi serius.
Setelah mengetahui apa itu chikungunya, salah satu perawatan yang bisa dilakukan adalah menghilangkan gejala dengan istirahat yang banyak dan mengganti cairan yang hilang. Anda memang dianjurkan untuk mendapatkan obat-obatan agar bisa meredakan nyeri sendi dan demam.
Memahami Berbagai Penyebab dari Chikungunya
Penyakit chikungunya disebabkan oleh virus yang ditularkan dari nyamuk ke manusia, nyamuk tersebut sudah terinfeksi. Pasien yang terinfeksi tidak dapat langsung menularkan virus chikungunya kepada orang lain.
Proses penyebaran penyakit ini terjadi ketika nyamuk aedes memasukkan virus ke dalam tubuhnya saat menggigit seseorang yang terinfeksi. Kemudian, nyamuk tersebut dapat menyebarkan virus ke orang lain melalui gigitannya. Dari sini tentu anda sudah semakin memahami apa itu chikungunya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tidak ada bukti bahwa virus chikungunya dapat ditularkan kepada bayi melalui ASI. Virus ini paling umum ditularkan kepada manusia oleh dua jenis nyamuk, yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Nyamuk ini memiliki jangkauan yang lebih luas dan dapat bertahan hidup di berbagai iklim. Berbeda dengan Aedes aegypti, yang biasanya hidup di daerah tropis dan subtropis. Faktor risiko utama untuk penularan chikungunya adalah kedekatan tempat berkembang biaknya nyamuk dengan pemukiman manusia.
Pahami Tentang Apa Saja Gejala Chikungunya?
Agar lebih tahu mendalam apa itu chikungunya, ada baiknya jika anda juga memahami dengan baik gejala-gejala yang timbul. Biasanya, chikungunya dimulai dengan demam mendadak yang diikuti oleh timbulnya ruam pada kulit.
Setelah seseorang digigit oleh nyamuk yang terinfeksi, gejala biasanya muncul dalam rentang waktu 4 hingga 8 hari, namun bisa juga terjadi antara 2 hingga 12 hari. Gejala yang umum terjadi pada chikungunya meliputi:
- Demam tiba-tiba dengan suhu tubuh tinggi (biasanya di atas 38,8 derajat Celcius).
- Nyeri dan kemerahan pada sendi.
- Sakit kepala yang parah.
- Nyeri otot di seluruh tubuh.
- Peradangan pada sendi, yang sering kali sangat mengganggu mobilitas.
- Mata merah dan iritasi.
- Sensasi mual yang menyertai muntah.
- Ruam pada kulit yang ditandai dengan bercak merah datar yang terasa kasar saat disentuh.
Sekalipun mayoritas orang yang terinfeksi virus chikungunya akan mengalami gejala, sekitar 3 hingga 28 persen dari mereka mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.
CDC juga mencatat bahwa demam biasanya berlangsung dari beberapa hari hingga seminggu, dan dalam beberapa kasus, demam bisa muncul kembali dalam dua tahap yang berbeda. Apa itu chikungunya bisa dipahami lebih dalam dari gejalanya.
Pengobatan untuk Chikungunya yang Tepat
Belum ada pengobatan antivirus khusus yang tersedia untuk chikungunya, oleh karena itu, penanganan utamanya adalah untuk meredakan gejala yang timbul. Beberapa langkah penanganan yang bisa diambil termasuk:
- Menggunakan obat penurun demam untuk mengatasi suhu tubuh yang tinggi.
- Memanfaatkan analgesik untuk mengurangi rasa sakit dan menurunkan demam.
- Cobalah agar terus menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum banyak cairan.
- Beristirahat yang cukup untuk membantu tubuh pulih dari infeksi.
- Mengingat adanya kemiripan gejala antara chikungunya dan demam berdarah, di daerah di mana keduanya tersebar, penting bagi pasien yang diduga menderita chikungunya untuk menghindari penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi non-steroid sampai diagnosis demam berdarah dapat disingkirkan.
Tentang chikungunya sudah dipahami sejauh ini. Setelah diagnosis chikungunya dikonfirmasi, pasien yang mengalami nyeri sendi yang persisten dapat diberikan obat antiinflamasi non-steroid dan kortikosteroid, baik secara oral maupun dalam bentuk topikal. Selain itu, terapi fisik juga dapat membantu mengurangi gejala yang dialami oleh pasien.
Informasi terkait penyakit chikungunya harus dipahami dengan baik sebab banyak sekali masyarakat Indonesia yang sulit membedakan antara penyakit chikungunya dengan demam berdarah. Anda harus tahu bahwa keduanya berbeda, sehingga memperbanyak literasi tentang apa itu chikungunya akan membantu.